SILATURAHMI ANTARA NAS, CINTA DAN PERASAAN KEMANUSIAAN

 


Oleh : Ayopri Al Jufri*

Kata Silaturahmi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang bermakna tali persahabatan (persaudaraan). Kata Silah bisa berarti ikatan atau rantai yang tidak terputus, Rahmi bisa berarti kasih sayang, sama artinya dengan Rahim, sebagaimana rahim seorang wanita (ibu) mengasihi Zigot (calon bayi), dia memelihara dengan lembut dan menjadikan bayi tumbuh besar hingga melahirkan. 

Dalam arti luasnya, silaturahmi adalah menjalin ikatan baik dengan sanak saudara, sehingga melahirkan cinta kasih antar sesama, tentu dengan praktek saling mengasihi, saling menghormati. Kemulyaan seseorang dapat ditunjukkan manakala dia sanggup merendahkan egonya dengan menghormati orang lain, karena dengan kemulyaan perasaan itulah jadi mahluk mulia, berbeda dengan iblis yang merasa paling mulia, paling hebat sehingga memiliki rasa congkak dan sombong enggan hormat kepada Adam, dengan congkak sombongnya itulah dia dihinakan jadi mahluk terlaknak di dunia hingga akhirat. 

Al-Qur'an mengajarkan kita untuk senantiasa berlaku baik kepada sesama dan itu satu paket dengan Ibadah, dalam surah An-Nisa ayat 36 yang berbunyi:

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

Artinya: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri."

Ayat ini secara eksplisit menyebutkan pentingnya hubungan baik secara Vertikal (kepada Allah) dan Horizontal (kepada sesama manusia), karena manusia hidup dibumi tidak bisa lepas dari kedua hubungan tersebut, Vertikal sebagai wujud mahluk Rabbani, sedangkan Horizontal sebagai wujud mahluk Insani. 

Manusia mahluk sosial yang hidup ditengah masyarakat pasti memiliki kebutuhan kepada sesama, itu yang disebut Simbiosis mutualisme (saling membutuhkan), hubungan saling membutuhkan ini diperlukan adanya saling keterkaitan batin yang diaplikasikan dengan perbuatan dengan saling berbuat baik antar sesama. Kalau kita berkaca kepada Tarzan misalnya, dia jadi penguasa hutan karena dia mampu berkasih sayang dengan semua hewan, lalu kita mahluk mulia yang diberikan akal dan hati nurani dan cinta apakah tidak bisa lebih dari itu? karena dalam diri manusia melekat cinta dan kasih, tentu apabila kita betul-betul memfungsikan segala karunia yang kita peroleh berupa akal, fikiran, cinta dan kasih sayang, maka tidak mustahil suatu kehidupan rukun, aman, damai, tentram akan tercinpa dalam sebuah keluarga, atau bahkan negara juga Dunia. 

Hubungan silaturahmi yang ditekankan dalam Islam, adalah sebuah bentuk mengingatkan kita bahwa kita berasal dari satu bapak dan ibu yaitu Adam dan Hawa, dimana menunjukkan bahwa kita seluruh dunia adalah saudara, oleh karena itu dalam bersudara harus jalin hubungan baik, agar kita bisa meraih predikat sebagai insan jamil, insan kamil. Sebagaimana Dalam surah Surat An-Nisa': 1 menekankan tentang itu.

 یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِی خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسࣲ وَ ٰ⁠حِدَةࣲ وَخَلَقَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالࣰا كَثِیرࣰا وَنِسَاۤءࣰۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِی تَسَاۤءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَیۡكُمۡ رَقِیبࣰا 

Artinya : "sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."

Secara manusiawi seluruhnya pasti memiliki keinginan untuk dihargai oleh orang lain, dicintai oleh orang lain, dikasisi orang lain, namun sebagaimana yang saya sebutkan diatas, kita hidup di dunia ini ada hubungan Simbiosis mutualisme (Timbal Balik), makanya ada pepatan mengatakan "Jika ingin dihargai, dihormati, dicintai orang lain, maka hargailah, Hormati dan cintai dulu orang lain", oleh karena itu memulai hubungan baik harus dari diri kita dahulu, karena memulai hal yang baik pasti akan mendapat timbal balik yang baik, artinya dalam jalin silaturahmi tidak ada ketentuan khusus yang lebih muda atau lebih tua dahulu, siapa yang memiliki kesadaran lebih dahulu harus memulai terlebih dahulu dalam berbut baik, agar orang lain juga bisa membalas kebaikan kepada kita, jadi tidak perlu menunggu orang lain untuk sadar. 

Oleh karena itu, mari sekarang mumpung musim lebaran, yang mana tradiri saling memaafkan itu sudah menjadi bagian dari budaya kita, tentu kita telah menjadikan Lebaran sebuah hiruk pikuk yang membumi ditengah masyrakat, maka momen Idul Fitri 1433 Hijriah / tahun 2022 Masehi ini, saya selaku penulis mengucapkan Mohon maaf lahir batin,  Saya selaku manusia manusia tidak bisa lepas dari salah khilaf sangat merendahkan hati untuk memohon maaf, mungkin ada salah kata, salah tulisan yang selama ini dianggap menyinggung para pembaca, dan saya juga memaafkan semua pembaca dimanapun anda berada tanpa terkecuali. 

*Profil Penulis : Alumni STAIN (UIN KHAS) Jember, sekarang aktif sebagai Konsultan Hukum di Lembaga Bantuan Hukum Adikara Pancasila Indonesia (LBH API) dan Firma Hukum DRH & Partners, juga sebagai Biro Hukum Media berita Online Nasional Zona Post Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANFAAT POSITIF SEBUAH PERUSAHAAN MENGGUNAKAN JASA PENGACARA (Legal Corporate atau Corporate Lawyer)

PERKAWINAN BEDA AGAMA DALAM SUDUT PANDANG AGAMA-AGAMA DAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA

ALAT BUKTI KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH BERDASAR KUTIPAN BUKU LETTER C